Cerita pahit yang aku alami
biarlah menjadi dngeng
yang kan ku ceritakan kepada dunia ketika malam mnjelang
dan akan slalu menjadi diary didlam hati sebagai sandaran kalbu
Seangan penuh kepalsuan
ku hantarkan sebagai pedoman
yang akan ku buka ketika dilanda oleh kegundahan
Aku bagai berjalan diatas garis
yangg tak mengerti kemana arah dan tujuan
dan tak akan mungkin bisa aku tentukan
Senyum indah itu, yangg dulu tulus dibrikan
kini menjadi pedang yangg siap ditancapkan
saat hati ini tk beraga kenpa kau bri siksaan
apakah kurang sayatan yangg tlah dibrikan
Cinta yang penuh dengan penantian
ku harap tumbuh jadi kebahagiaan
tapi kenpa sakit amat perih yg kurasakan
Ku goreskan tinta diatas kertas putih
namun ku tak taau apa yangg sedang kutuliskan
mugkin sebuah rayuan
ataukah hanya sebuah bualan.
13 September 2010
Hudxxx
Kamis, 16 September 2010
Bualan Sang Penulis
Posted by Bos Telek di 08.32 in Label: Puisi - 0 komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar